“BLENDED LEARNING”
Ada berbagai sarana untuk kita mengajar. Salah satu media
yang bagus juga untuk digunakan adalah WA grup. Dan pada kesempatan ini
pelatihan menulis disampaikan lewat WA grup. Hsmpir semua orang tua dan siswa memiliki WA.
Jadi menurut saya efektif juga menyampaikan materi melalui WA grup. Dan berikut
adalah yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan online ini.
Bagian 1 : Nara Sumber
Tak kenal maka tak sayang.
Begitulah peribahasa yang kita biasa dengar sebelum perkenalan. Dan pada
sore ini saya bersyukur mengenal beliau nara sumber melalui pelatihan ini, dan
memberikan inspirasi buat saya terus mengembangkan diri dalam menulis. Bapak Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd. juga berasal dari D.I. Yogyakarta, tepatnya Bantul. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala SMKN
4 Kota Bengkulu, Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu, dan Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.
Bagian 2 : Materi Pelatihan
Latar
Belakang:
1. Tujuan Pendidikan
Nasional:
Mengembangkan kualitas sumber
daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif
dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas)
2. Kualitas sumber daya
manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangi persaingan pada era MEA (Dior
(2014:14)
Salah satu solusi memperbaiki
ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau
peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan
pembelajaran secara blended learning.
Sekolah bisa menyusun desain pembelajaran dengan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut:
Model Blended Learning
Alur mendesain pembelajaran
Berikut adalah alur menyusun evaluasi model bahan ajar:
Pengembangan Penelitian
Uji Coba Menggunakan Berbagai Jenis HP
PROSES PERANCANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
Secara
umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt sy
uraikan sebagai berikut:
Langkah
1
|
Kita
perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna
atas materi2 yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
|
Langkah
2
|
Berdasarkan
data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi
kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang.
|
Langkah
3
|
Berdasarkan
data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis
instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.
|
Langkah
4
|
Seorang
perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan
menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
|
Langkah
5
|
Membuat
rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini
berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu
instructional)
|
Langkah
6
|
Melakukan
penyusunan TES
|
Langkah
7
|
Membuat
perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam
hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning).
|
Langkah
8
|
Mengembangkan
dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal
perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk
bahan online bisa menggunakan teori Hannafin)
|
Langkah
9
|
Setelah
draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi
formatif sbb:
1.
one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media,
pakar Materi, pakar bahasa);
2.
one-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa
peringkat atas, menengah dan bawah);
3.
evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok,
menengah dan bawah);
4.
field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30
siswa yang berasal dari kelompokl atas,
menengah dan bawah. Setiap tahapan mulai evaluasi one-to-one, evaluasi small
group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field
trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
|
Langkah
10
|
Khusus
untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan
dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
|
Langkah
11
|
Siap
terbit
|
Catatan
Penting:
Buku
pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit
sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin
memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan
harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
|
Bagian 3 : Just Sharing
Saya dan rekan rekan guru di SMP
Kristen Kalam Kudus Yogyakarta menyikapi kebijakan Pak Presiden dan Mas Menteri
dengan cepat untuk melaksanakan bekerja
dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Kami segera
menyusun tekniknya, dan blended learning ini kami langsung laksanakan. Kami
para guru belajar secara cepat menggunakan berbagai media : aplikasi geschool,
quizziz, google form, office 365, zoom, quipper dan lain sebagainya. Siswa juga
bisa mengupload tugas tugas mereka melalui link yang kami bagikan. Tahun ini dengan
ditiadakannya ujian nasional, kami melanjutkan penilaian bagi kelas IX dengan melaksanakan
Ujian Sekolah Daring. Blended learning menggunakan smartphone mereka telah kami
lakukan.
Dan kami juga menyusun video-video pendek untuk mengabadikan kegiatan Belajar dari Rumah. silahkan disaksikan beberapa video kami, dan akan terus kami coba tambahkan.
Pembukaan : Respon sekolah terhadap keputusan Mendikbud dan Presiden
Episode I : Presensi Online
Bagian 4: Refleksi
Selama SFH (Study from Home) atau
BDR (Belajar dari Rumah) , guru-guru telah menyiapkan berbagai pembelajaran
online. Tapi pembelajaran dengan menggunakan WA grup malah belum ter-explore. Baru sampai pada pemaparan
PPT. Online di dalam WAG belum dilaksanakan secara maksimal.
Terpikir dalam benak saya untuk guru mengajar dengan cara rekaman suara. Ini juga belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Akan sangat bagus juga dilakukan agar siswa bukan hanya membaca tetapi juga mendengarkan dan
mengimajinasikan. Saya akan mengembangkan hal ini agar menjadikan WAG sebagai
media komunikasi tetapi juga sebagai media pembelajaran.
Jadilah guru yang mampu
memberdayakan berbagai sumber belajar bagi siswa meskipun saat ini siswa harus
belajar dari rumah.
Ditulis dalam rangka memenuhi tugas pelatihan menyusun resume kedua
dalam pelatihan menulis.
luar biasa
BalasHapusluar biasa....lengkap dan menginspirasi
BalasHapusBagus bu
BalasHapusMantap
BalasHapus