Jumat, 22 Mei 2020

Pengalaman Menulis Opini




Profil
Kamis, 14 Mei 2020 pelatihan menulis tentang Pengalaman Menulis Opini dan Hikmah Republika oleh Bapak Asep Sapa'at. 

Motto Asep Sapa'at : tubuh sehat, jiwa kuat, cita-cita ingin jadi orang bermanfaat. 



Materi
Mengalir kata, memahami jiwa

Pertama, saya awali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.

Masalah yang paling mudah kita tulis adalah 
apapun yang kita yakini, kita alami dan kita rasakan

Sebelum saya dapat mempublikasikan tulisan di media massa, saya belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.

Berdasarkan kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:

1.    Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.

2.   Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.

3.    Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.

4.    Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.


Sifat menentukan untuk siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama Bapak Ibu menulis, tetapi hanya Bapak Ibu sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk publik sehingga Anda perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.

Nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat tulisan yang mana?
Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.

Sebelum bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.

Jiwa sebuah tulisan :
Visi Hidup
Emosi
Wawasan
Pengalaman
Nalar
Kontemplasi 

Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.


5 Proses menulis :

1.    Menggagas

2.    Menyusun Draf

3.    Merevisi

4.    Menyunting

5.    Menerbitkan

Menyusun draf

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1.    Menulis bebas.

2.    Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman. orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki.

3.    Memasukkan data dan fakta.

4.    Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran.


Merevisi

Merevisi adalah Membuat Tulisan Lebih Baik

1.    Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas  atau kurang tepat

2.    Menimbang bahan yang harus dibuang karena kurang relevan

3.    Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan

 

Menyunting

Menyunting adalah memastikan tidak ada kesalahan, dan memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tidak boleh ada kesalahan elementer.

 

Menerbitkan

Menerbitkan adalah menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.


Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.

Jauh sebelum tulisan saya dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.

Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.

Contoh tulisan yang dimuat di Republika.

T :  Assalamualaikum. Selamat sore bang asep..luar biasa pengalamannya. perkenalkan Andy Muhtadin Beltim-Babel mau tanya "Bagaimana menyiasati agar waktu menulis dan tema kita sesuai dg waktu kirim/moment yg tepat?"

J :  Wa'alaikumussalam. Selamat sore Pak Andy Muhtadin. Kita harus sensitif dengan momentum yg akan terjadi, misal, 6 hari lagi merupakan momen Hari Kebangkitan Nasional. Nah, dari sekarang Pak Ady sudah mulai menyiapkan bahan belanja gagasan, tentukan ide yang akan ditulis, dan tuliskan dan kirimkan tulisannya paling lambat sehari sebelum tanggal 20 Mei. Prinsip umum demikian Pak Andy.

 

T :  Slmt sore pak, apa syarat tulisan opini atau artikel bisa layak cetak di media? Tks...Yulius Roma-Tana Toraja

J :   Selamat sore Pak Yulius. Syarat paling utama adalah ide orisinal dan menarik, data dan fakta yang disajikan sahih, tata bahasa baik, dan sesuai dengan kriteria dari redaktur media cetak, Pak.

 

T : Assalamualikum, bang asep yang luar biasa. Terimakasih telah berbagi ilmu dan pengalaman. Pertanyaan saya bagaimana menyiasati ketidakpercayaan diri atas tulisan yang sudah kita tulis? terima kasih. Fitran ...Mataram

J :  Wa'alaikumussalam, Pak Fitran. Bapak coba konsisten menulis dulu di buku harian atau personal blog yang bersifat pribadi. Nanti jika sudah mulai percaya diri, publikasikan tulisan kita. Jangan takut mendapat kritikan dan masukan dari pembaca terhadap tulisan kita. Karena justru hal tersebut bisa menjadi cermin untuk kita terus meningkatkan kualitas tulisan.

T :  Saya bu Beni dr Bojonegoro, ingin bertanya bagaimana mengasah emosi dalam menulis sehingga tulisan kita bisa berkualitas , terima kasih 

J :  Wa'alaikumussalam, Bu Beni. Tuliskan sesuatu yang benar-benar pernah dialami oleh diri sendiri. Saya pernah membuat tulisan di rubrik Hikmah Republika saat istri saya wafat. Wah susah memulai kata pertama dan menutup kata terakhir karena saya ada rasa yang hadir menemani saat membuat tulisan, Bu.

 

T :  Assalamualaikum pak asep.  luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat,  Apa saja yg menyebabkan tulisan sering di tolak media masa dan bagaimana cara menulis yg bisa diterima media massa?

J : Wa'alaikumussalam. Tulisan yang pasti ditolak media adalah yang tidak mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan media. Misal, kita menulis sesuatu yang bersifat SARA, gagasan terlalu umum, batas maksimal karakter tak diindahkan oleh kita.

 

T :  Saya sri Budi Gresik. Wah hebat Pak.selamat ya. Saya mau bertanya bagaimana ciri artikel yang menarik untuk diterbitkan.

J :  Ide tulisan orisinal, aktual dengan situasi kekinian di masyarakat, tata bahasa baik, data dan fakta penunjang gagasan Bu Sri Budi lengkap dan sahih.

 

T : Assalamu'alaikum Pak Asep Sapaat... ijinkan untuk bertanya...apakah ada kriteria pembeda antar media cetak untuk bisa menerbitkan suatu tulisan Bapak? matur nuwun penjelasannya...saya Rachmi dari Banyuwangi.

J :    Wa'alaikumussalam, Bu Rachmi. Setiap media cetak punya kebijakan sendiri terkait standar tulisan yang akan mereka terima. Misal, tulisan Hikmah Republika tak ada di media cetak lain. Rubrik Hikmah khas punya Republika. Jadi, kita harus pelajari secara cermat rubrik-rubrik yang ada di setiap media cetak agar kita bisa tepat memilih media mana untuk menerbitkan tulisan kita.

 

T :   Asw pak Asep, sy cndra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, sangat senang bisa berinteraksi dngn bapak..membaca CV bpk membuat sy terpancing untuk bisa ikut dlm forum virtual lain yg bpk isi... Baik pak, pertanyaan ini terkait dengan problem yg sy hadapi...sy mulai mnulis dr bntuk2 fiksi yg diksiny penuh majaz dan ktika sy mencoba k non fiksi yg ilmiah sy kesulitan...apa solusinya kr2 pak? Terimakasih

J :   Wa'alaikumussalam, Pak Candra. Saran saya, Bapak mulai pelajari tulisan-tulisan opini yang dimuat di media, lalu coba buat tulisan bergenre nonfiksi. Ala bisa karena biasa, Pak Candra. Hal paling penting dalam tulisan opini (nonfiksi) adalah tata bahasa baku dan pemilihan diksi yang bermakna lugas.

T :  Assalamualaikum Pak Asep, saya ingin bertanya bagaimana caranya supaya ide yang sudah kita miliki menjadi sebuah judul yang menarik untuk dibuat suatu tulisan, karena kadang terlintas ide tetapi susah sekali mencarikan judul yang tepatnya untuk ide tersebut,   eti haryati -Bogor Jawa Barat.

J :  Wa'alaikumussalam, Bu Eti. Ada beberapa pendekatan saat menulis. Ada yang langsung menetapkan judul, lalu membuat tulisan. Tetapi ada juga yang sebaliknya, buat tulisan dulu untuk menguraikan idenya, judul bagian terakhir. Saran saya untuk Bu Eti, menulis dulu, nanti judul diputuskan terakhir. Boleh minta pendapat ke guru menulis Bu Eti atau rekan sejawat terkait pilihan judul dari tulisan yang sudah dibuat Bu Eti.

 

T :   Terimakasih Pa Asep, sangat memberkati. Pertanyaan saya,  sebagai pemula bagaimana Cara kita mengatasi hambatan yang disebabkan oleh kesulitan dalam mengalirkan gagasan tersebut Pak. Selain kita berlatih terus tentunya.

J :   Hambatan paling mendasar kita sulit mengalirkan gagasan karena gagasan yang mau diungkapkan belum jelas. Persoalan lainnya, kita kekurangan bahan untuk menunjang penyelesaian tulisan kita. Hal lain yang juga kerap terjadi, saat menulis, kita menempatkan diri dalam 2 peran sekaligus sebagai penulis juga editor. Saat menulis, lalu diedit, kita berhenti. Balik lagi ke awal. Terus terjadi seperti itu. Alhasil gagasan kita lewat tulisan tak selesai-selesai. Itu pengalaman pribadi dan masih juga terjadi pada diri saya. 😊

 

T : Izin bertanya … Apakah artikel-artikel yang saya buat dapat diberikan angka kredit dalam penyusunan DUPAK ke IV.b ?

J  : Saya kurang paham terkait hal ini. Sejauh pemahaman awam saya, tulisan yang dimuat di media masa, makalah yang dimuat dan dipresentasikan di seminar nasional atau internasional, dan makalah yang dimuat di jurnal terakreditasi nasional bisa menyumbangkan angka kredit yang bermanfaat untuk kenaikan pangkat. Saya punya dosen pembimbing yang sangat produktif berkarya tulis, sekali menulis 2 judul makalah untuk satu event seminar nasional. Kalau semua karya tulis didokumentasikan dengan baik, belajar dari kiprah dosen pembimbing saya, beliau naik pangkatnya cepat sekali. Kata kuncinya: konsisten berkarya tulis. Naik pangkat itu bonusnya.

 

T :  Assalamualaikum pak Asep. Saya Santi dari Jayapura. Jika saya menulis dan tulisan saya sifatnya pribadi, seperti yang dijelaskan jenis sifat tulisan. Apakah bisa diterbitkan dalam bentuk buku? Kebetulan saya memiliki kumpulan puisi tapi sifatnya pribadi. Terimakasih.

J :   Assalamualaikum pak Asep. Saya Santi dari Jayapura. Jika saya menulis dan tulisan saya sifatnya pribadi, seperti yg dijelaskan jenis sifat tulisan. Apakah bisa diterbitkan dalam bentuk buku? Kebetulan saya memiliki kumpulan puisi tapi sifatnya pribadi. Terimakasih.

 

Ceritaku
Pagi ini aku melihat lihat rak bukuku. setelah kubuka sana sini, ternyata ada sebuah buku dengan judul "Mahir Menulis : Kiat-kiat Jitu Menluis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku". Seperti sebuah kebetulan saja menemukannya. Buku masih tersegel dan kubuka sambil membaca-baca sekilas. Hal yang baru yang aku pelajari hari ini tentang menulis opini. Semoga aku semakin bisa mengembangkan tulisanku.  










TV Pendidikan

Siang ini kita akan mendapatkan materi baru tentang membuat siaran televisi pendidikan lewat aplikasi di HP. Materi ini akan disampaikan oleh Prof Deni Darmawan. Beliau Kepala Humas Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di Bandung Jawa Barat. Adapun yang menjadi moderatornya adalah ibu Fatimah dari Aceh, dan mohon kawan kawan yang mau bertanya, bisa berkomunikasi dengan ibu Fatimah di wa beliau di @+62 813-6034-7555

Berita di https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01373128/tvupi-mengudara-masyarakat-bisa-bersiaran-langsung-dengan-gawai-sendiri  


Materi

Mengembangkan program TV di bidang pendidikan  secara mobile personal melalui teknologi digital akses : website humas.upi.edu, ada aplikasi kamera jurnalis untuk memproduksi recording lives. Aplikasinya : Wowza Gocoder  Bisa diinstal bisa dipake melalui kamera depan atau belakang. Bisa download playstore. Ataupun Ios dengan HP berbasis apple.

Langkah-langkah Set up TVUPI

Langkah Ke-1

Langkah Ke-2

Langkah Ke-3

Langkah Ke-4

Langkah Ke-5

Langkah Ke-6

Langkah Ke-7

Langkah Ke-8

Langkah Ke-9

Langkah Ke-10

Langkah Ke-11

Langkah Ke-12

Langkah Ke-13

Ini alamat untuk mendownload aplikasi tersebut: http://humas.upi.edu/upi-tv/
Tampilan di depan seperti ini


Untuk tayang, kita bisa kita meliput dan merekam kemudian mengirimkan file rekaman jika tidak memungkinkan dengan siaran live semua atau  bisa disiasati dengan siaran tunda. Ada 2 chanel TVUPI 1 atau TVUPI 2. Kegiatan rekaman bisa pakai HP sendiri tanpa perlu ada kameramen yang datang. Di HP bisa sebagai 3 kameramen, nara sumber atau sebagai narator atau sebagai director. 


Tampilan di laptop


Berikut adalah contoh tayangan TVUPI



Refleksi

Sebenarnya siang ini masih penasaran bagaimana caranya, tetapi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kembali pelatihan siang ini. Paling tidak wawasanku terbuka bahwa kita pun bisa membuat siaran televisi. 

Beberapa tahun lalu ada stasiun TV nasional atau swasta yaitu Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang fokus pada tayangan pendidikan, tapi saat ini sudah tidak ada. Mungkin ini waktunya pendidikan kembali berkiprah di dunia maya dengan berbagai teknologi yang saat ini bisa dipakai dan sudah tersedia. 

 

 


Kamis, 21 Mei 2020

Mendokumentasikan Kegiatan di Blog

Rabu, 20 Mei 2020, pelatihan kali ini disampaikan oleh nasum hebat, yang menggunakan berbagai jenis aplikasi untuk menulis berbagai macam hal. Pastilah beliau seorang guru yang kreatif. Dan beliau menggunakan waktunya dengan sangat efektif, memperhatikan banyak hal dan memberikan ide-ide kreatifnya buat sekolah dan pendidikan pada umumnya.

Seringkali kita melihat, merasakan atau mengalami kejadian yang penting dan menarik, tapi kita tidak mencatat atau mendokumentasikan. Akibatnya, kejadian itu berlalu begitu saja, mungkin kita sudah tidak akan bisa mengingatnya kembali. Tetapi jika kita tuliskan dengan baik dan kita posting, akan ada banyak orang yang membacanya, memberi inspirasi dan juga informasi yang benar.

Sebagai penulis, pastilah kita selalu rindu menyampaikan informasi yang benar, tepat dan terpercaya. Untuk itu jangan segan-segan dan jangan malas untuk mencatat, menuliskan, mendokumentasikan lalu memposting.

Selama ini saya lakukan beberapa kali. Daripada hanya sekedar ditulis di status, akan lebih baik jika dituliskan di blog atau media lainnya sehingga terdokumentasi dengan baik.  


Sapaan dan Profil Narasumber

Assaamualaikuuum, selamat siang teman", 

selamat berjumpa dengan Dedi Dwitagama, yg mau kenal dg saya silahkan klik.  https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk038sYo8EcsvXNd0wh5cROtkS_IwvQ%3A1589957511566&source=hp&ei=h9PEXuPeIMKP9QPChaugDg&q=DEDI+DWITAGAMA&oq=DEDI+DWITAGAMA&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIECCMQJzIECCMQJzIECCMQJzIGCAAQFhAeOgUIABCDAToCCAA6BggjECcQEzoECAAQCjoFCAAQywE6BwgAEAoQywFQqQhYoxhgtBloAHAAeACAAV6IAfwIkgECMTSYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6&sclient=psy-ab&ved=0ahUKEwijvrul7cHpAhXCR30KHcLCCuQQ4dUDCAY&uact=5

Teman-teman yang mau lihat wajah saya silahkan klik : Https://www.google.com/search?q=DEDI+DWITAGAMA&safe=strict&sxsrf=ALeKk03Tleh6OKTKdTwvq9aCYrHnw3aZfw:1589957515609&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjEwrOn7cHpAhUJfisKHYcNAkUQ_AUoAXoECA0QAw&biw=1240&bih=731&dpr=2

Materi

Materi saya adalah tentang mendokumentasikan kegiatan sekolah di blog. Yang suka instagram, silahkan mampir ke http://instagram.com/dwitagama. Teman-teman yang gemar menyimak youtube silahkan ke http://youtube.com/dwitagama. Yang suka podcast silahkan ke https://anchor.fm/dedi-dwitagama/episodes/ep-edvtf6

Saya akan mulai sharing ttg blog, jika teman-teman ada pertanyaan boleh langsung bertanya, atau jika Bu Fatimah merasa perlu ada penajaman dari sharing saya silahkan digali, supaya lebih interaktif.

Apa itu Blog? Secara sederhana blog seperti diary atau catatan harian yang diunggah ke internet dan bisa dinikmati oleh orang sedunia --- Saya mulai ngeblog tahun 2005 di http://dwitagama.blogspot.com Waktu itu saya dokumentasikan semua kegiatan di kelas, di sekolah, di luar sekolah dan hobby saya fotografi, rasanya seperti nano-nano, yang membuat saya memutuskan untuk hijrah ke wordpress dan memisahkan

Mulai tahun 2007 saya mendokumentasikan ide-ide pendidikan dan kegiatan sekolah di http://dedidwitagama.wordpress.com Kerja sampingan saya yang sangat luar biasa menghasilkan saya titip di http://trainerkita.wordpress.com Hasil karya hunting foto saya didokumentasikan di http://fotodedi.wordpress.com 

Semua blog itu masih aktif hingga kini, https://dedidwitagama.wordpress.com/2020/05/13/podcast-pak-dedi/  adalah posting terakhir saya

Sejak 2008 saya ikut posting artikel di blog keroyokkan kompasiana.com, http://kompasiana.com/dwitagama Dokumentasi saya di https://trainerkita.wordpress.com , membuat saya sering ditemukan oleh Even Organizer yang sedang mencari pembicara dan mendatangkan rejeki keliling Indonesia.

November 2019, saya mendapatkan kehormatan sharing pemantaan teknologi digital di hadapan guru" SMA se Indonesia yang sedang berkumpul di IPB University Bogor, https://trainerkita.wordpress.com/2019/11/07/pesta-sains-nasional-ipb-university-guru-kreatif-inovatif-di-era-digital/  

Kemana saja perjalanan saya sebagai pendidik bisa disimak di https://trainerkita.wordpress.com/about/


 Tanya Jawab

T :   Apa yang menjadi tip dan trik  pak Dedi dalam merawat blog?

J :  Alhamdulillah Bu Fat, saya hanya memanfaatkan nikmat Allah, punya notebook, punya HP dan akses internet, saat ini saya banyak menulis blog dg aplikasi androin di HP. Merawat blog: persis seperti merawat cinta kasih, merawat tanaman, hewan, dsb. Harus sering dikunjungi, disiram dengan artikel, dijawab balik komentar pembaca, kalau sedang kering ide, lihat" blog orang lain, biasanya muncul ide, ... tulis deh.

 

Jika sedang banyak ide, saya tulis sekaliguas beberapa artikel, setiap artikelnya tak perlu terlalu banyak, cukup dua atau tiga alinea dilengkapi foto atau video, dan diposting terjadwal seminggu sekali ... andai saya punya 8 artikel, artinya dua bulan ke depan saya tak perlu posting lagi ... dan artikel kita akan muncul sendiri ... jika ada ide lagi ... jadwalkan buat dua bulan berikutnya, happy deh.

 

T : Luar biasa Pak Dedi. Saya ingat saat Pak Dedi berkunjung ke blog sederhana saya. Bapak sampaikan bahwa di blog saya ada foto kakak beradik. Tentu kakak beradik yang luar biasa. Inginnya blog sederhana saya, saya siram dengan artikel yang menarik. Sayangnya artikel menarik itu belum lahir dari tangan sederhana ini. Bagaimana cara membuat artikel menarik seperti Pak Dedi? Terima kasih.    Ismi – Sukoharjo

J :   Bapak ibu guru hebat Indonesia mari eratkan silaturahmi lewat blog. Bu Ismiblog nya bagus ... saya sudah berkunjung dan tinggalkan komentar ... artikel menarik itu adalah penilaian pembaca blog kita ... saya tak berfikir apakah posting yang saya tulis bakal jadi menarik banyak yang baca atau tidak, saya tulis aja apa yangg ingin saya tulis, selanjutnya biarkan pembaca sendiri yang menemukan tulisan kita.

T :   Terima kasih Bapak. Saat Bapak berkunjung di blog sederhana saya ada rasa bahagia luar biasa. Terima kasih.

J :    Posting itu saya tulis tahun 2017 dan ternyata hits banget dibaca lebih dari 7.000 kali, padahal saya tulis itu bulan november, saat ide muncul ... mengalir aja ... saat tak ada jam pelajaran di kelas saya menulis menunggu waktu pulang. Sama" Bu Ismi, tuliskan aja apa yg ada di sekolah, sertakan foto dan video sbg promosi sekolah ibu

T :   Siap Bapak. Terima kasih. 🙏🙏🙏

Sekarang saya senang menulis blog gunakan HP sambil menunggu anak saya di parkiran sekolahnya atau saat menunggu istri pulang kerja, artikelnya tentang apa saja yang terlintas di pikiran saat itu, dua atau tiga alinea disertakan foto atau video ... upload deh.

Saat Pakde Didi Kempot berpulang ... saya sedih dan menuliskannya di https://www.kompasiana.com/dwitagama/5eb96eb6097f3606194ee824/antara-didi-kempot-dan-bob-marley . Interaksi denga murid saat home learning saya dokumentasikan di https://dedidwitagama.wordpress.com/2020/05/04/home-learning-challenge-berhadiah-thr/

3 pertanyaan ini saya belum menemukan jawabannya. Semoga dibagian komentar ada yang bisa bantu jawab.

T :   Menurut pak Dedi... pada umumnya pembaca atau penikmat blog itu yang paling banyak mencari dimesin telusur google itu  JUDUL artikel atau Nama PENULIS BLOG itu sendiri ? Luar biasa keren Pak Dedi. Membuat IRI. Assalamualaikum. Siti Fatimah Mojokerto.

T :   Ijin tanya bapak.

Jika nulis di blok apa harus sering mengunjungi blog teman kita sama. Agar kita dapat komentar dr teman2. Masalah saya pemula saya punya 2 blok yg pribadi dan keroyokan. Klo kroyokan rame ada saja yg komen. Sedang yg mandiri tidak ada kecuali kita kirim ke teman 2 tulisan kita, Makasih bapak

T :   Apa sebab pak Dedi.... mempunyai banyak situs dalam menulis seperti blogspot, wordpress. kompasiana, instagram.. youtube dll....dari semuanya itu ..mana yang paling asyik dan paling menyenangkan..? terimakasih.

https://romadean.blogspot.com/2020/05/mendokumentasikan-semua-kegiatan-di-blog.html

 

 


Blog Dibanjiri Pengunjung




Saya selalu senang mengikuti pelatihan ini. Narasumbernya hebat-hebat dan ahli dibidangnya. Saya selalu terinspirasi. Selalu ada hal yang baru yang saya dapatkan. Ada ide-ide baru yang muncul. Ada dorongan yang kuat untuk bertindak lebih. Makanya sesibuk apapun saya akan mengikuti kegiatan ini dan mengerjakan tugas tentunya. Narasumber kebanyakan adalah para pendidik juga. Ini yang luar biasa. Menjadi contoh nyata bagaimana mereka menjadi penulis-penulis yang hebat dengan mempublikasikan kegiatan sekolah mereka.

Profil Narasumber

(Saat ini – 2015) bekerja di PSF SDO Jakarta. (2018) Master Trainer Sertifikasi BNSP. (2015-2013) Kepala sekolah Ananda Islamic School Jakarta Barat. (2013-2000)  Koordinator guru dan guru kelas di Global Jaya International School Jakarta.

2009) Blog Pendidikan terbaik Detik.com (2010) Microsoft Indonesia Innovative Educators.  (2011) Guru Era Baru oleh Acer Indonesia. (2012)  The BOBs (Best of the Blogs)  Deutsche Welle Germany (2014) Penulis “Suluh Tak Kenal Peluh’ Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T). (2014- 2016). Pengkaji Naskah Pustekkom Jakarta (2014-2017) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)  juri dan pelatih lomba inovasi pembelajaran TK-SMA.

Materi

Paparan pertama dari narasumber adalah tulisan dari blog bapak Dahlan Iskan.  Materi disampaikan dengan mencermati tulisan tersebut. Beliau menamai materi hari ini dengan judul “Menulis Ala Dahlan Iskan”. Semua orang kenal beliau, mantan pejabat negeri ini beliau ternyata blogger.

SATU PILOT. Yang ingin menyumbang paru terus bertambah. Sampai kemarin meningkat menjadi 30 orang. Demi nyawa seorang pilot Inggris itu. Yang bekerja di Vietnam Airlines itu.

 

Ia satu-satunya penderita Covid-19 di Vietnam yang berpotensi akan meninggal dunia (Baca DI’s Way: Satu Nyawa). Rakyat Vietnam tidak mau pilot itu meninggal. Agar Vietnam tetap tercatat di sejarah Covid-19 --sebagai satu-satunya negara yang tidak ada korban meninggal dunia.

 

Tapi kondisi paru pilot itu terus memburuk. Sekarang sudah sepenuhnya tergantung pada paru buatan. Darah pilot itu --namanya Pasien No. 91-- harus dilewatkan mesin yang berfungsi sebagai paru. Dari mesin itu darah dialirkan kembali ke jantung. Untuk diedarkan ke seluruh tubuh --dengan oksigen yang didapat di mesin paru itu.

 

Memang tim dokter sudah memutuskan: akan melakukan transplant paru. Tinggal menunggu donor. Sebenarnya transplant itu sudah dilakukan kemarin. Sudah ada orang meninggal di rumah sakit itu. Tapi, setelah diperiksa, parunya tidak sehat. Terkena infeksi. Batal.

 

UU di Vietnam memang masih melarang transplant dengan pendonor orang yang masih hidup --untuk menghindari perdagangan organ. Tentu pemerintah komunis Vietnam bisa saja bikin pengecualian. Kalau keadaannya sangat darurat.

 

Hanya, kondisi Pasien No. 91 itu masih bisa bertahan beberapa hari lagi. Dengan paru buatan itu. Siapa tahu masih akan ada lagi calon donor cadaver.

 

Transplant paru sendiri kini memang sudah mulai umum. Dengan biaya sekitar Rp 1 miliar (di India) atau Rp 1,5 miliar (di Inggris). Tergantung kondisi pasien.

 

Memang transplant paru sangat sulit. Tidak semudah transplant liver. Apalagi transplant ginjal. Namun kisah suksesnya sudah kian tinggi.

 

Satu kota kecil --untuk ukuran di sana-- di Tiongkok pun sudah bisa melakukannya. Kota Wuxi tercatat sebagai yang pertama melakukan transplant paru pasien Covid-19. Untuk dua paru sekaligus. Sukses pula.

 

Sejarah itu dibuat tanggal 29 Februari lalu. Itu hari Sabtu. Baru disiarkan media di sana hari Senin lusanya.

 

Kota kecil Wuxi letaknya satu jam perjalanan kereta cepat dari Shanghai --ke arah Nanjing. Wuxi adalah kota industri --semua daerah di antara Shanghai-Nanjing adalah kawasan industri. Setiap hari lebih 50 kereta cepat menghubungkan Shanghai-Nanjing. Beberapa di antaranya berhenti di stasiun Wuxi.

 

Pasien Covid-19 yang menjalani transplant paru di Wuxi itu berumur 54 tahun.

 

Sebenarnya ia sudah sembuh dari Covid. Sudah dites nucleus acid. Dua kali. Selalu negatif.

 

Tapi parunya bermasalah. Lendirnya sangat lengket di paru. Itu menyebabkan si pasien tidak bisa bernafas. Sangat tersiksa.

 

Tapi kondisi organ lain pasien itu sangat baik. Ia pun memenuhi syarat untuk di-transplant. Berhasil.

 

Vietnam memang belum berpengalaman di bidang itu. Belum ahli. Tapi tim Wuxi bisa dengan cepat membantu. Sesama negara komunis. Bertetangga pula.

 

Tapi kelihatannya Vietnam akan minta bantuan Jepang. Di Jepang sudah lebih sering dilakukan transplant paru.

 

Tim dari Jepang itulah yang selama ini membantu dokter Vietnam untuk mengembangkan ilmu transplant. Bahkan pernah mempraktekkannya.

 

Dan lagi Jepang lah sahabat terbaik Vietnam --bukan Tiongkok. Investor asing terbesar di Vietnam adalah Jepang. Hubungan Vietnam dengan Tiongkok seperti Wahabi dan Syi'ah. Sama-sama komunis tapi mazhabnya berbeda. Bahkan pernah saling serang.

 

Vietnam sangat percaya pada Jepang. Waktu dokter Vietnam ingin melakukan transplant pembimbingnya dari Jepang. Termasuk saat ingin mempraktekkan transplant paru yang pertama. Dua tahun lalu.

 

Dengan didampingi tim Jepang itu dokter Vietnam sudah sukses melakukan uji coba transplant paru itu. Di Ho Chi Minh City. Yakni tahun 2017. Pasien yang diuji coba waktu itu adalah seorang anak umur 7 tahun. Berhasil.

 

Tim itulah yang kelihatannya akan menangani transplantasi Pasien No. 91 sebentar hari lagi.

 

Memang tingkat sukses transplant paru ini masih rendah --dibanding transplantasi organ lainnya. Tapi kemajuan terus terjadi. Tahun lalu sudah 80 persen pasien transplant paru yang bisa hidup lebih dari 1 tahun.

 

Yang bisa hidup lebih dari lima tahun baru 30-50 persen. Yang bisa 8 tahun lebih kecil lagi.

 

Tapi tetap saja ada campur tangan Tuhan. Saya dulu --tahun 2006-- juga sudah diberi tahu: maksimal bisa hidup 5 tahun lagi. Bisa jadi benih-benih kanker akan muncul lagi. Saya diminta berpikir ulang.

 

Saya pun tetap memutuskan transplant. Kanker saya sudah memenuhi hati. Badan saya sudah bengkak. Wajah saya sudah menghitam.

 

Saya sangat siap untuk transplant. Tambah umur lima tahun sangatlah lumayan. Berarti akan meninggal umur 60 tahun. Sudah lebih pantas.

 

”Kalau organ yang lain masih tetap baik, lima tahun kemudian bisa transplant lagi,” ujar dokter waktu itu --memberi harapan tambahan.

 

Saya diam saja. Lima tahun masih lama. Dipikir kelak saja.

 

Menjelang lima tahun itu saya diperiksa detail sekali: tidak ada tanda-tanda munculnya kanker hati yang baru.

 

Alhamdulillah.

 

Lima tahun kedua diperiksa lagi. Tetap bersih.

 

Alhamdulillah.

 

Dua tahun lagi adalah lima tahun ketiga.

 

Kondisi badan pilot di Vietnam itu juga sangat baik. Semua organ lainnya masih mendukung. Kans untuk sukses sangat besar. Apalagi kalau kedisiplinan setelah transplant tetap tinggi --disiplin makan obat, atur diet, dan gaya hidup.

 

Bahkan di Amerika sudah ada bukti. Pasien transplant paru --tahap awal dulu-- masih hidup sampai sekarang. Sudah 26 tahun.

 

Namanya: Tom Mathews. Umurnya saat ini 55 tahun.

 

Peristiwa itu terjadi ketika umurnya 29 tahun. Di Cleveland, Ohio. Saat itu transplant paru baru dua tahun dicoba.

 

Tom memenuhi syarat untuk ditransplantasi. Ia sudah terancam meninggal segera. Ia menderita penyakit turunan: cystic fibrosis --lendir di paru yang mestinya cair menjadi lengket.

 

Organ lainnya baik.

 

Tom sehat kembali. Ia pun kawin dengan Kim. Lalu mengambil dua anak angkat: laki dan perempuan --kini berumur 22 dan 20 tahun.

 

Sepuluh tahun kemudian Tom harus transplant lagi. Kali ini lebih mudah: transplant ginjal. Mungkin akibat efek samping obat yang harus diminum rutin pasca transplant. Agar paru yang baru itu tidak ditolak oleh badan Tom. Efek samping obat itu memang tidak baik untuk ginjal, diabetes dan darah tinggi.

 

Mungkin yang terakhir itu pula yang membuat saya terkena tekanan darah tinggi. Sampai terjadi aorta dissection --pembuluh darah utama saya pecah sepanjang 50 cm. Itu terjadi di Madinah, Arab Saudi, tepat 10 tahun setelah transplant hati.

 

Itulah pandangan positif saya –daripada mengaku darah tinggi itu akibat sesuatu yang sia-sia itu.

 

Saya pun ikut optimistis pilot di Vietnam itu akan masuk golongan yang sukses. Bisa berumur panjang. Ia muda. Ia pilot --yang biasanya disiplin. Ia bukan wartawan --yang biasa urakan. Ia tidak merokok. Apalagi di Vietnam banyak gadis cantik nan jelita --seperti digambarkan dalam teater Miss Saigon. (Dahlan Iskan. 


Tulisan pak Dahlan Iskan mengajarkan bagaimana menulis di blog.

    1.             Persingkat kalimat Anda.

    2.             Buat poin Anda segera bisa dibaca atau ditebak.

    3.             Persingkat pengantar.

    4.             Gunakan kata-kata sederhana.

    5.             Tambahkan grafik dan statistik.

    6.             Gunakan lebih banyak titik, lebih sedikit koma.

    7.             Menulis untuk membaca sepintas lalu, bukan membaca dalam-dalam.

    8.             Tebalkan hal yang menjadi pokok pikiran utama.

    9.             Buat pembaca penasaran dengan kalimat pertama

    10.         Paragraf kecil > Paragraf panjang

    11.         Periksa alurnya

    12.         Tulis ulang setelah Anda menulis

    13.         Baca dengan keras apa yang Anda tulis

    14.         Saat membuat paragraf persingkat hingga 3 kalimat.

    15.         Buat kalimat hingga maksimal 17 kata.

    16.         Potong kata-kata  menjadi kalimat yang lebih pendek jika Anda bisa.

    17.         Terkadang, paragraf satu kalimat itu mengagumkan.

    18.         Kiat penulisan sederhana: Semakin banyak titik, semakin sedikit koma.

    19.         Hubungkan ke kalimat sebelumnya.

    20.         Tautan ke kalimat berikut.

    21.         Hilangkan segala sesuatu yang menambah kebingungan.

    22.         Tambahkan detail berwarna-warni -- beragam.

    23.         Hapus kata-kata yang tidak perlu.

“Kebanyakan orang menangani kata-kata seolah-olah itu adalah uang receh: ringan, murah, dapat dibuang. Sebagai gantinya, saya ingin Anda menanganinya seolah-olah itu penutup lubang atau beban seberat 50 kilo di gym. Pikirkan sebelum Anda mengambilnya. Lihatlah sebelum Anda meletakkannya. "

"Komunikator yang buruk ia berkomunikasi seperti orang mengoceh. Komunikator yang baik meninggalkan detail yang tidak perlu. Komunikator yang luar biasa memperlakukan kata-kata sebagai komoditas yang paling langka."

Kiat-kita dalam penulisan: tambahkan metafora. Konsep abstrak sulit dipahami. Tetapi metafora membuatnya konkret. Membaca tanpa metafora seperti tersandung di sekitar rumah Anda dalam gelap. Tetapi membaca dengan metafora seperti berjalan dalam cahaya.

Contoh Metafora:       Engkau belahan jantung hatiku sayangku.

Raja siang keluar dari ufuk timur.

Jonathan adalah bintang kelas dunia.

                             Raja malam telah keluar dari paraduannya.

Dan bukan hanya metafora saja tapi juga hiperbola atau personifikasi juga bisa digunakan. 

Ilustrasi: 

Cerita memiliki alur dari opening story sampai dengan closing story. Ada siklusnya. 

Kita perlu tahu siapa yang menajdi target pembaca kita. Itu menentukan juga pilihan kata kita. 


Ada paparan situasi, ada konflik atau persoalan lalu ditutup dengan solusi. Saat menulis usahakan seperti bercerita. Pembaca diajak membayangkan dan diberikan gambaran. Setelah itu diakhir diberikan pilihan atau masukan bagaimana mesti bersikap.

Di tengah-tengah penjelasan, beliau juga mengajak kita untuk bertanya jawab.

T : Berarti saat kita menulis kita harus tahu dulu siapa sasaran kita ya bapak?
J : Benar, serta maksud tulisan ibu.Sebuah buku tebal bahkan bisa diambil ide besarnya dalam satu kalimat.

T : Bagaimana cara memelihara alur tulisan supaya renyah dibaca meski dengan kalimat-kalimat pendek? Supiyanto bekasi.
J : Pemilihan kata pak. Saat memilih kata apa ada kaedah yang harus di perhatikan. Tulis semua kata yg ada dipikiran, kemudian baca lagi setelahnya. Baru diseleksi. Baru diseleksi. Dalam sebuah tulisan biasanya supaya renyah, sering menggunakan kata sambung kadang berupa ilustrasi atau kontras mohon penjelasannya untuk frase ini. Semacam bumbu bagi sebuah tulisan. Disini penulis mesti tahu kapan menambahkan.

T : Kalimat-kalimat pendek tersebut...APAKAH berlaku juga untuk penulisan cerpen dan sejenisnya.. bahkan sebuah karya ilmiah ? Trims pak AS.
J : Cerpen bisa, karya ilmiah tentu saja tidak.

T : Tambahkan detail berwarna-warni -- beragam......Apa contohnya ya pak ?
J :  Bisa metafora bisa keterangan pelengkap


       Kesimpulan:

       Dalam menulis penting sekali untuk memberikan ide atau gambaran pada pembaca kita. Dalam menulis seseorang bisa menulis apa saja. Namun pertarungan sebenarnya adalah pada proses editing. Dalam menulis seseorang bisa menulis apa saja. Namun pertarungan sebenarnya adalah pada proses editing. Empat proses saat melakukan proses editing tulisan Anda.

Bagian 1: cek ide, area atau gambaran besar tulisan anda seperti struktur dan narasi. Sebenarnya apa yang anda ingin sampaikan.

Bagian 2: Baca dengan kacamata  sebagai seorang krititikus yang paling keras  bagi tulisan anda sendiri.

Bagian 3: Jangan menambahkan apa pun. Cukup hapus atau delete.

Bagian 4: Tambahkan gaya pada tulisan Anda untuk membuatnya indah.


Saat ini posisi seseorang dalam pekerjaan dan karier tergantung seberapa banyak ia menulis. Jika anda guru dan pendidik tanpa menulis anda hanya akan jadi guru biasa yang mencari penghasilan. Dengan menulis 'kelas' anda akan naik menjadi guru yang kreatif dan inspiratif bagi orang lain yang membaca tulisan anda.