Rabu, 29 April 2020

Blended Learning


“BLENDED LEARNING”


Ada berbagai sarana untuk kita mengajar. Salah satu media yang bagus juga untuk digunakan adalah WA grup. Dan pada kesempatan ini pelatihan menulis disampaikan lewat WA grup.  Hsmpir semua orang tua dan siswa memiliki WA. Jadi menurut saya efektif juga menyampaikan materi melalui WA grup. Dan berikut adalah yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan online ini.

Bagian 1 : Nara Sumber

Tak kenal maka tak sayang.  Begitulah peribahasa yang kita biasa dengar sebelum perkenalan. Dan pada sore ini saya bersyukur mengenal beliau nara sumber melalui pelatihan ini, dan memberikan inspirasi buat saya terus mengembangkan diri dalam menulis. Bapak Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd. juga berasal dari D.I. Yogyakarta, tepatnya Bantul. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu, dan Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.
    

Bagian 2 :  Materi Pelatihan

Latar Belakang:
1.     Tujuan Pendidikan Nasional:
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas)
2.    Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangi persaingan pada era MEA (Dior (2014:14)

Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.

Sekolah bisa menyusun desain pembelajaran dengan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut: 









  

Model Blended Learning 

Alur mendesain pembelajaran 


Berikut adalah alur menyusun evaluasi model bahan ajar: 


















Pengembangan Penelitian 

Uji Coba Menggunakan Berbagai Jenis HP

PROSES PERANCANGAN DESAIN PEMBELAJARAN


Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt sy uraikan sebagai berikut:
Langkah 1
Kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
Langkah 2
Berdasarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang.
Langkah 3
Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.
Langkah 4
Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
Langkah 5
Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
Langkah 6
Melakukan penyusunan TES
Langkah 7
Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning).
Langkah 8
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori Hannafin)
Langkah 9
Setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:
1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
2. one-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
3. evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
4. field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan mulai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
Langkah 10
Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Langkah 11
Siap terbit
Catatan Penting:
Buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Bagian 3 : Just Sharing

Saya dan rekan rekan guru di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta menyikapi kebijakan Pak Presiden dan Mas Menteri dengan cepat untuk melaksanakan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Kami segera menyusun tekniknya, dan blended learning ini kami langsung laksanakan. Kami para guru belajar secara cepat menggunakan berbagai media : aplikasi geschool, quizziz, google form, office 365, zoom, quipper dan lain sebagainya. Siswa juga bisa mengupload tugas tugas mereka melalui link yang kami bagikan. Tahun ini dengan ditiadakannya ujian nasional, kami melanjutkan  penilaian bagi kelas IX dengan melaksanakan Ujian Sekolah Daring. Blended learning menggunakan smartphone mereka telah kami lakukan.

Dan kami juga menyusun video-video pendek untuk mengabadikan kegiatan Belajar dari Rumah. silahkan disaksikan beberapa video kami, dan akan terus kami coba tambahkan. 

Pembukaan : Respon sekolah terhadap keputusan Mendikbud dan Presiden

Episode I : Presensi Online


Bagian 4:  Refleksi

Selama SFH (Study from Home) atau BDR (Belajar dari Rumah) , guru-guru telah menyiapkan berbagai pembelajaran online. Tapi pembelajaran dengan menggunakan WA grup malah belum ter-explore. Baru sampai pada pemaparan PPT. Online di dalam WAG belum dilaksanakan secara maksimal. 

Terpikir dalam benak saya untuk guru mengajar dengan cara rekaman suara. Ini juga belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Akan sangat bagus juga dilakukan agar siswa bukan hanya membaca tetapi juga mendengarkan dan mengimajinasikan. Saya akan mengembangkan hal ini agar menjadikan WAG sebagai media komunikasi tetapi juga sebagai media pembelajaran.

Jadilah guru yang mampu memberdayakan berbagai sumber belajar bagi siswa meskipun saat ini siswa harus belajar dari rumah.


Ditulis dalam rangka memenuhi tugas pelatihan menyusun resume kedua dalam pelatihan menulis.

4 komentar: