Rabu, 06 Mei 2020

Sapa Ora Sibuk?








 Narasumber
Pelatihan hari ini adalah tentang “Menulis dalam Kesibukan” oleh Bapak Much. Khoiri, dengan profilnya sebagai berikut:
Lahir di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965, Much. Khoiri kini menjadi dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor, penggerak literasi. Alumnus International Writing Program di University of Iowa (1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996) ini  trainer untuk berbagai pelatihan motivasi dan literasi. Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas dan penasihat jurnal berbahasa Inggris Emerald. Pernah menjadi redaktur Jurnal Sastra dan Seni. Selain menghidupkan beberapa komunitas penulis, ia juga pernah mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa bersama para sastrawan. Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak, jurnal, dan onlinebaik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatifbaik mandiri maupun antologi. Buku larisnya antara lain: Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014), Rahasia TOP Menulis (2014), Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), kumpuis Gerbang Kata (2016), Bukan Jejak Budaya (2016), Mata Kata: Dari Literasi Diri (2017),  Write or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2017), Writing Is Selling (2018), Praktik Literasi Guru Penulis Bojonegoro (2020), Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020), dan SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (2020). Sekarang dia sedang menyiapkan naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan cerpen). Dia cukup aktif menulis di muchkhoiriunesa.blogspot.com;  www.kompasiana.com/much-khoiri; muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Instagram: @much.khoiri dan @emcho_bookstore. Emailnya: muchkhoiriunesa@gmail.com dan muchkoiri@unesa.ac.id  HP/WA: 081331450689. Facebook: Much Khoiri-90.

Materi
Presentasi awal menarik dengan banyak judul “Siapa yang tidak sibuk?”. Dan dalam hati saya pun menjawab bahwa saya pun sangat sibuk. Seorang penulis sejati akan mencari waktu di tengah kesibukannya untuk menulis, tanpa melewatkan harinya tanpa menulis.  Di balik kesibukan ada kesempatan. Sikap kita yang positif terhadap kesibukan harus dimiliki agar kita bisa melakukan kegiatan menulis. Penulis sejati akan mencurahkan daya pikirnya untuk menulis, minimal memikirkan apa yang akan ditulisnya.

Menulis itu tidak bisa diwakilkan atau digantikan oleh orang lain. Orang yang tidak menulis ketika meninggal sudah tidak akan ada yang dikenang lagi, sudah hilang. Kita perlu mendidik diri untuk menulis artinya bukan hanya mendisiplinkan diri untuk menulis tapi juga memberikan rewad dan punishment buat diri sendiri dari apa yang kita kerjakan sendiri. Menulis itu berkomunikasi bukan hanya berekspresi. Berkomunikasi dengan siapa? Dengan pembaca. Kita membayangkan seperti sedang berhadapan dengan pembaca. Yang ditulis adalah yang dibutuhkan pembaca. Pengorganisasian tulisan juga harus enak diikuti. Bahasa yang komunikatif sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 

Beliau juga memaparkan tentang strategi untuk kita bisa menulis terus menulis.





Refleksi
Di tengah-tengah bekerja dari rumah, saya memyenpatkan diri untuk mengikuti pelatihan menulis. Bukan karena saya tidak ada kegiatan, tetapi karena saya ingin berdampak lebih luas melalui tulisan saya. Saya rindu mengembangkan diri saya. Saya tahu saya punya potensi dan itu harus saya kembangkan. Selesai mengikuti pelatihan ini saya menyadari mungkin ini yang disebut dengan NIAT. 17 strategi di atas juga sangat bermanfaat dan memberikan motivasi bahwa di tengah kesibukan kita masih bisa menulis, kapanpun dan dimanapun.


Saya masih ingat ketika di bis, saat berangkat kerja, saya menggunakan waktu saya untuk menulis artikel. Lumayan, 45 menit sampai 1 jam bisa selesai 1 artikel dengan 250 kata. Sampai di kantor saya tinggal mengedit sebentar dan kemudian saya dimpan di laptop saya. Setelah terkumpul beberapa artikel langsung saya kirimkan ke penerbit. 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar