Senin, 11 Mei 2020

Proses Penerbitan Buku


Pembicara hari ini adalah bapak Joko Mumpuni dari Penerbit Andi, Direktur Penerbitan, tentang Proses Penerbitan Buku Ajar.  Beliau adalah pengelola website www.andipublisher.com
dan sekaligus pemilik akun email www.andipublisher.com.


Terdapat 4 pelaku penerbitan:
1.  Penerbit
2.  Penyalur
3.  Pembaca
4.  Penulis
Tetapi proses penerbitan buku dimulai dari penulis, penerbit, penyalur dan pembaca.


Di atas adalah proses naskah menjadi buku. 


Buku yang dikirim ke penerbit, yang tidak dikembalikan artinya buku tersebut diterima oleh penerbit setelah lolos dari penilaian naskah, dan penulis akan mendapatkan surat pemberitahuan. Softcopy buku kemudian akan masuk ke bagian editor. Softcopy akan diedit oleh editor. Penerbit akan mengecek penggunaan bahasa dalam buku tersebut. Setelah itu, akan masuk ke proses setting, ukuran, hiasan buku, gambar, tebal, font, cover buku berdasarkan target pemasaran. Ada proses proofing terlebih dahulu ke penulis, sebelum akhirnya buku akan dicetak. 


Dari buku yang ditulis, ada reward yang bisa diterima oleh seorang penulis yaitu: 
1.           kepuasan artinya penulis merasakan kepuasan karena bukunya bermanfaat bagi orang lain. 
2.           reputasi maksudnya penulis mulai terkenal karena tulisannya banyak yang membaca, yang subscribe, add kontak, diundang sebagai pembicara-pembicara, dll. 
3.            karir meningkat yang ditandai oleh surat keterangan dari penerbit terkait ISBN buku yang ditulisnya untuk kenaikan pangkat.
4.           uang atau royalti. Semakin besar royalti, maka penulis semakin berhasil. Royalti bergantung juga pada penjualan buku. jika buku laris terjual, maka royalti juga akan semakin besar. 

Sistem penilaian di penerbit adalah seperti berikut: 

Editorial -10%
Peluang Potensi Pasar - 50%
Keilmuan - 20%
Reputasi Penulis - 10%

Sebagai penulis awal, ternyata editorial dan reputasi hanya menyumbang sedikit keberhasilan sebuah naskah untuk masuk di penerbit. 

Reputasi penulis dapat dilihat dari google scholar atau cendekia untuk mengetahui sudah berapa banyak jurnal atau buku atau artikel yang sudah dipublikasikan. Jika tidak ada dikeduanya bisa lihat dari profil lainnya. 

Oplah adalah jumlah buku yang akan dicetak. Jumlah oplah akan menentukan biaya cetaknya. Semakin banyak oplah, biaya per buku menjadi semakin murah. Tetapi ada yang perlu diperhatikan juga, apakah buku akan laku atau tidak, jadi marketnya juga harus dipertimbangkan.  Yang kedua yang perlu diperhitungkan adalah lifecycle dari buku tersebut panjang atau pendek.


Ciri-ciri buku yang laris di pasaran adalah sebagai berikut: 
1.  Tema Populer
2.  Penulis yang juga populer. 

Tetapi bisa jadi penulis yang belum populer dengan tema yang populer buku juga laris terjual. dan ini yang menaikkan popularitas penulis. 
Buku yang tidak akan terjual adalah yang tema tidak populer dan penulis juga tidak populer. 



Buku yang paling laku adalah buku-buku tingkat dasar, 
setelah itu baru yang intermediate dan yang terakhir adalah yang advance. 


Berikut adalah SOP atau panduan dalam menulis buku: 



Semua buku di dunia ini ditulis berdasarkan referensi dari buku lainnya. Jangan menulis hanya menggunakan satu referensi saja, sebab itu namanya plagiasi. Menulis buku lebih baik mempunya banyak sumber referensi, dan itu disebut research. Hanya tetap harus memperhatikan gaya selingkung. 

Ada 6 jenis gaya selingkung. 
1.  American Language Association (ALA)
2.  Michigan Language Association (MLA)
3.  Chicago Manual Style (CMS)
4.  American Psychology Association (APA)
5.  Vancouver Style (VS)
6.  Harvard Style (HS)

Refleksi
Menjadi sebuah buku itu adalah sebuah tekad. Butuh konsistensi dalam menulis. Untuk menjadi populer kita harus banyak menulis. Mulailah menulis, dan buatlah dirimu dikenal oleh banyak orang melalui tulisanmu. Waktu ppopularitasmu naik, maka orang pasti akan melirik buku buku atau artikel yang kamu tulis. 


2 komentar: